Kamis, 24 Juni 2021

POV

June 24th. 

Berawal dari photo profile whatsapp yg galau (biasalah quotes gitu), jadi berujung curhat ke temen baru. 

Gue bukan tipikal orang yg dengan mudahnya bisa cerita tentang kehidupan pribadi termasuk percintaan ke orang lain. Jangankan orang lain, ke temen yg udah lama kenal (ber-tahun2) kenal aja, gue blum tentu bisa se-terbuka itu. Call me that I have a trust issues. But that's what I am. 

Dan anehnya.. malam ini, untuk pertama kalinya. Gue bisa cerita dengan mudahnya tentang kehidupan percintaan gue ke cowok yg notabenenya dia adalah "orang baru" di hidup gue. 

Tumbuh dengan prinsip independent woman, buat gue selalu bepikiran "ah nanti ajalah cinta2an-nya, nanti juga bakalan ketemu sama si the one."

Karena buat gue (si cewek dengan pemikiran logika dulu baru perasaan), sedangkan kebanyakan cewek diluar sana selalu pake perasaan. Gue jdi punya anggapan "Aiisshh ribet deh kalau udah urusan hati. I love to keep it simple". Lo suka gue ya ngomong, maunya dijalanin kaya gimana.. Lo cuek, ya gue juga bisa lebih cuek (?)

Sampe akhirnya gue ceritain tentang perasaan yg cukup mengganggu gue akhir2 ini, ke dia (si temen baru). And thank god, he's a good listener. Open minded. Dewasa. Keren lah pokoknya. 

Dari situ gue jadi dapet sudut pandang yg lain, bahwa.. 

Gue bukan orang yg sebaik itu,

Dia bilang, gue cuek. Gak pekaan. Gak jelas. 

Dan gue juga dapet sudut pandang baru dari cerita malam ini: 

Pertama, Ragu gak akan pernah bisa bawa lo buat maju. 

Kedua, Kalau yg namanya sayang & cinta, itu gak pernah satu arah bentuknya. It's mutual feelings.

And last but not least, The one that truly love you, they'll never make you cry and will show you their best and worst. Because for them, "your happiness is their priorities".

Jadi.. buat mas crush, "Jangan dulu dateng ke gue kalau lo aja belum tau arahnya mau kemana."

Karena kalau sudah melibatkan perasaan. Semuanya gak sebercanda itu :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar