Minggu, 26 April 2020

Hujan

Biar kan kali ini aku menikmati rintikan hujan yang turun kebumi.
Biar kan aku menangis bersama derasnya hujan.
Biarlah aku terlihat menyedihkan, layaknya sebuah kasih yang tak pernah tersampaikan.
Aku merindu, merindu bersama derasnya air yg menetes.
Aku merindu layaknya sebuah angin yang hanya berhembus dan tak akan pernah bisa kau peluk,
Aku merindukan kehadirannya, pelukan hangatnya yg tak akan pernah bisa aku rasakan lagi.
Aku merindu bersama dengan sejuta keresahan, aku menangis.. sebanyak rintikan air yg turun ke bumi. 
Aku merintih pendih, rintihan yang tak pernah bisa didengar oleh siapa pun.
Biarlah aku menjadi lemah dan meyedihkan malam ini.
Aku resah dan gundah, dan tak tahu nama siapa yg harus aku sebut. 
Aku gelisah, aku khawatir..
sampai aku sadar, bahwa saat ini, dibawah rintikan hujan yg turun, aku tak sendiri.
Aku bersama tuhan, yg selalu ada bersama ku, menyaksikan segala kesedihan, keresahan, dan ketakutan, yg tak pernah seorang pun tau.

Sabtu, 28 Maret 2020

Cerita kita belum usai

Aku belajar satu hal, dari sebuah cerita yg ku baca malam itu. 
Sederhana, hanya sebuah cerita fiksi tentang persahabatan. Namun entah mengapa, rasanya begitu menusuk hingga kedalam. Membuat ku sadar, bahwasanya segala masalah pasti akan selalu ada jalan keluarnya. 
Kita tidak perlu menghindar satu sama lain. 
Aku, kamu, kita... Hanya butuh duduk bersama, menyelesaikan sebuah cerita yg belum usai. Itu yg seharusnya kita lakukan. Bukan malah pergi & berpura-pura tak saling mengenal, hingga akhirnya saling melupakan.
Terkadang memang beberapa hal perlu untuk di gapapa-in. 
Namun, facing the truth and being gentle is the most important things.


for poel the old season:)
-utr